BK SAHABAT KITA

Media Belajar Ilmu Bimbingan Konseling dan Psikologi

BK Sahabat Kita

Media Belajar Ilmu Bimbingan Konseling dan Psikologi

BK Sahabat Kita

Media Belajar Ilmu Bimbingan Konseling dan Psikologi

BK Sahabat Kita

Media Belajar Ilmu Bimbingan Konseling dan Psikologi

BK Sahabat Kita

Media Belajar Ilmu Bimbingan Konseling dan Psikologi

Pages

Sabtu, 19 Januari 2013

Antara Pacar, Teman dan Sahabat



1.      Pertemanan Atau Persahabatan
   Teman yang dianggap sangat dekat dan memahami dirinya akan merupakan sahabatnya, dan berperan sebagai temapat curhat, tempat bebas bercerita. Sahabat adalah yang mau menerima buruk / baik dari diri kita. Apabila mereka sudah merasa bersatu dan pas satu dengan yang lain, maka sering kali antar mereka membuat peraturan persahabatan yang mereka sepakati masing-masing sebagai wujud "kompak", mulailah mereka membentuk grup/ kelompok / geng/ persahabatan. Tak jarang kelompok /geng menjadi begitu kuat dan sulit dipatahkan oleh pihak luar. Kalau hal ini dibiarkan tanpa bimbingan orang dewasa akan berakibat meningkatnya persaingan antar kelompok. Hal ini perlu dihindari, karena bila tidak akan muncul fanatisme. Oleh karena itu mengapa remaja masih perlu dampingan dari orang tua.
                          Berteman atau bersahabat juga bisa merugikan kalau terlalu banyak menggunakan waktu dan tenaga hanya untuk bergaul dan melupakan tugas utama sebagai pelajar. Kerugian kalau kita selalu bersama dari waktu ke waktu adalah kita menjadi tergantung, tidak mendiri dan tidak percaya kepada diri sendiri. Kalau kita tidak dapat memilih sahabat yang baik, kita juga dapat dengan mudah terpengaruh hal-hal buruk yang dilakukan. Terkadang kita juga mengetahui bahwa mereka memberi pengaruh negatif dan kita tidak ingin mengikutinya, tetapi mereka memaksa kita melakukannnya karena jika tidak mereka akan memberi hukuman pada kita, misalnya mendiamkan, mengacuhkan kita dll.
2.      Pacar
                          Wajar jika remaja mulai tertarik dengan lawan jenisnya dan ingin melakukan kegiatan bersama dengannnya. Biasanya remaja sudah dapat merasakan perbedaan dalam bergaul dengan siapa yang ia sebut "teman biasa",siapa yang dipanggil "sahabat" dan dia yang bikin deg-degan alias "pacar". Ada dua macam bentuk  pacaran  yaitu sehat dan tidak sehat, yang dimaksud dengan pacaran sehat yaitu :
2a. Sehat secara psikologis
                          Tujuan pacaran untuk saling mengenal satu sama lain, bisa mengekspresikan rasa sayang, cinta, saling memberi dukungan, sedangkan pacaran menjadi tidak sehat kalau sudah mulai main paksa, cemburu berlebihan, berantem terus, pokoknya bukannya membuat senang malah bikin sengsara, stress, ketakutan dll. 
2b. Sehat secar fisik
                          Adalah pacaran yang tidak mengarah pada hubungan seksual yang beresiko, tidak menimbulkan PMS (penyakit menular seksual) dan tidak menimbulakan kehamilan, dan gangguan fisik lainnnya (selaput dara sobek dll)
2c. Sehat secara sosial
                          Adalah selama masih wajar dimata orang banyak artinya tidak menimbulkan masalah di lingkungan sosial (gosip, pulang larut dll). Kalau sudah menimbulakan maslah di lingkungan berarti pacaran tersebut tidak sehat, agama memberi batas bagi kita dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis. 

Permasalahan Psikologi Emosional Remaja


Perubahan dan perkembangan fisik yang dialami remaja juga berkaitan dengan perkembangan kejiwaan / psikologis  / emosional. Dalam hal ini menyangkut perasaan terhadap diri sendiri, juga terhadap orang lain (sebaya atau lawan jenisnya dan lingkungan pergaulannnya).
                          Perubahan emosional pada remaja sering ditandai membingungkan dan sulit diterka. Hanya orang-orang yang sangat dekat dan dipercaya oleh remaja yang bisa menyelami perubahan tersebut. Beberapa ciri perubahan pada aspek kejiwaan / psikologis remaja antara lain :
1.      Menjadi lebih emosional, lebih pemalu, cuek, karena merasa dirinya menjadi perhatian orang sekitarnya.
2.      Salah tingkah, karena kadang—kadang merasa dewasa ( ingin lepas dari lingkungan rumah) tetapi kadang-kadang merasa seperti anak-anak (minta perhatian lebih)
3.      Lebih percaya kepada teman sebayanya, lebih dekat dengan teman-temannnya.
4.      Punya kapasitas emosi yang lebih luas, mengalami berbagai macam perasaan misalnya : mulai tumbuh rasa ketertarikan / perhatian khusus pada lawan jenis sebayanya / lebih tua, merasakan dorongan perasaan tertentu (mengidolakan, kagum, saying, cinta, rindu dan lain-lain)
5.      Belum sepenuhnya dapat mengatasi akibat perubahan pada dirinya, seperti bingung wajahnya berjerawat, malu karena tubuhnya cepat tinggi atau membesar, kerepotan karena haid, atau merasa aneh karena mimpi basah.
6.      Mulai menjauh dan kadang membenci aturan-aturan di rumah yang orang tua mereka.
7.      Membentuk "konsep diri baru" sesuai perubahan dan pengalamannya misalnya  mulai mengagumi dirinya, merasa dirinya paling hebat, cantik, ganteng, gagah atau sebaliknya merasa dirinya kurang sehingga mati-matian mempercantik diri, bersolek, meniru gaya orang dewasa dan mencoba menarik perhatian orang lain.
8.      Mulai mengenal adanya perubahan seksualitas, misalnya ingin tahu lebih dalam tentang perilaku seksual (tentang kenikmatan, rangsangan, birahi, begairah, dicintai, dirindukan oleh orang lain dan lain-lain). Dan hal ini adalah normal, namun harus dapat mengontrol dirinya agar tidak terjadi hal yang tidak diharapkan.

REMAJA


Remaja  adalah usia peralihan antara masa kanak-kanak  menuju masa dewasa. Masa Remaja adalah masa yang penting dalam perjalanan kehidupan manusia. Golongan umur ini  penting, sebab merupakan jembatan antara masa kanak-kanak yang bebas dengan masa dewasa yang penuh dengan tanggung jawab. Pada masa ini ditandai pula dengan perubahan-perubahan yang sangat nyata dalam hal fisik, pertumbuhan, faal dan terlebih-lebih emosionalnya.
                          Pada saat seseorang menginjak remaja, maka akan terjadi perubahan pada fisik maupun mental dan sosial. Secara  fisik terjadi dua hal yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan remaja yakni pertumbuhan fisik yang sangat pesat dan perubahan endrokin atau hormonal yang sangat dramatis.
                          Adapun beberapa gejala normal yang menunjukkan terjadinya pendewasaan diri menjadi remaja (akil balik) adalah menarche (haid pertama kali)pada wanita. Dan Mimpi Basah pada laki-laki.
v     Menarche (Haid)
                          Adalah peristiwa ketika seorang anak perempuan mengalami haid atau datang bulan yang pertama kali. Haid adalah peristiwa keluarnya cairan dari alat kelamin wanita secara teratur setiap bulannya yang berlangsung selama 3-7 hari. Selain mengeluarkan darah, terkadang sakit perut bagian bawah, perut kembung, cepat marah dan lesu. Gejala-gejala ini disebut Sindroma (kumpulan gejala) sebelum atau sedang haid. Satu siklus mendtruasi adalah kurang lebih 4 minggu (28 hari), kadang-kadang lebih cepat atau lambat 1-2 hari., hal seperti ini masih dianggap normal. Darah yang keluar waktu menstruasi adalah normal yang berasal dari dinding rahim yang terlepas, disertai lapisan atau selaput lendir rahim. Peristiwa keluarnya telur dari indung telur dan menuju rahim, disebut sebagai evolusi, yang terjadi 14 hari sebelum haid berikutnya (pada haid dengan siklus 28 hari). Sela kelamin wanita disebut sebagai sel telur. Sel telur ini tersimpan disebelah kanan dan kiri rongga perut dalam alat reproduksi yang disebut sebagai indung telur. Akibat pengaruh hormon, sel telur menjadi masak. Hanya 1-2 sel telur yang masak setiap bulannnya. Sel telur itu akan berjalan masuk ke dalam rongga rahim.
                          Haid pertama kali merupakan tanda jasmani bahwa anak wanita sudah mampu melakukan fungsi reproduksi atau hamil. Tetapi secara kejiwaan, mereka belum siap. Oleh karena itu orang tua perlu menjelaskan agar mereka melindungi jangan sampai melakukan hubungan seks, sebelum menikah.
v     Mimpi Basah
                          Anak laki-laki tidak mengalami menarche. Sebagai tanda masa akil balik, anak laki-laki mengalami mimpi basah. Ketika tidur, anak laki-laki terkadang bermimpi yang merangsang nafsu birahi (erotis). Dan ketika terjaga, celana dalamnya terasa basah oleh bercak cairan kental yang bukan air kencing melainkan disebut sebagai air mani yang mengandung  sel kelamin pria (sperma).
                          Antara usia 10-15 tahun buah zakar anak laki-laki muloai menghasilkan sel sperma, sel sperma ini disimpan dalam sebuah kantung diperut bagian bawah. Bila sel sperma telah memenuhi kantung tersebut, secara otomatis akan dikeluarkan waktu tidur.
                          Ereksi dan mimpi basah merupakan tanda jasmani bahwa anak pria sudah mampu melakukan fungsi reproduksi (meneruskan keturunan). Tetapi secara Psikis atau kejiwaan belum sama sekali. Karena itu orang tua perlu menjelaskan agar anak laki-laki yang menjelang remaja perlu menjaga diri agar tidak menodai orang  lain  dengan melakukan hubungan seks, sebelum menikah. 

Mengatasi masalah hubungan sosial


Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri. Dari mulai kita lahir, kita selalu berhubungan dengan orang lain, mula-mula dengan orang-orang yang terdekat kita (ayah, ibu, kakek, nenek) dan lain-lain. Kemudian berkembang dengan orang-orang disekitar rumah yaitu tetangga-tetangga kita. Akhirnya berkembang lagi dengan teman-teman kita disekolah, bapak dan ibu guru serta karyawan-karyawan sekolah. Pergaulan kita pun bertambah lagi dilingkngan tempat les, tempat-tempat kegiatan dan sebagainya. Semakin banyak kegiatan, smakin bnyak pula teman-teman dan pergaulanpun semakin luas.
                          Sekarang anda sudah remaja, mempunyai teman yang banyak adalah sangat menyenangkan, bisa bercanda, bermain bersama-sama, belajar bersama, jalan rame-rame dan lain-lain. Apalagi kalau diantara teman-teman yang banyak itu ada beberapa teman yang sangat dekat dengan kita, akrab, menjadi sahabat kita, suka dan duka bersama-sama, tentu kita akan merasa sangat bangga. Tapi ternyata mempunyai banyak teman itu tidak mudah, apalagi banyak sahabat. Beberapa hal sering menghambat kita dalam bergaul, misalnya sifat kita yang pemalu, pendiam, kurang percaya diri, merasa diri tidak cantik, kurang ganteng, terlalu gemuk, sangat pendek, dan lain-lain.
                          Beberapa sifat lain yang juga menghalangi pergaulan adalah seperti sombong, egois, cerewet, kasar, usil, suka memaksa orang lain, dsb. Apalagi kalau kita mempunyai kebiasaan yang kurang baik, seperti gagap dalam berbicara, tidak bisa memulai pembicaraan, suka garuk- garuk kepala saat bingung , dsb. Itu semua adalah jenis- jenis kesulitan atau hambatan dalam bergaul yang bersumber dari dalam diri sendiri. Sebaiknya memahami kesulitan- kesulitan kita dalam bergaul dan berusaha mencari jalan keluarnya, agar pergaulan kita tidak terhambat.
                          Selain kesulitan- kesulitan yang bersumber dari dalam diri sendiri, ada juga hambatan yang datangnya dari luar diri kita. Misalnya, lingkungan pergaulan di sekitar kita yang buruk, banyak orang- orang nakal, orang- orang yang suka menganggu dll, sehingga menyebabkan kita takut bergaul. Contoh lain, kegiatan terlalu banyak sehingga sulit menyempatkna waktu untuk bersilahturrahmi dengan teman, tetangga atau saudara. Atau kita jatuh sakit sehingga harus istirahat total tidak boleh keluar. Contoh lain, kita terlalu dikekang oleh orang tua untuk bergaul.
Kesulitan yang paling umum adalah:
1.      Tidak mengetahui cara bergaul yang baik. Tidak mengerti bagaimana caranya mencari sahabat dan mempertahankan serta memupuk persahabatan.
2.      Tidak mempunyai prinsip yang kuat, sehingga selalu ikut- ikuttan teman dalam bergaul.
3.      Mempunyai pandangan yang keliru tentang suatu pergaulan tertentu. Sesuatu yang benar menurut kaidah norma dianggap tidak sesuai, tidak ngetrend, tidak gaul, dsb. Begitu juga sebaliknya, sesuatu yang tabu yang tidak baik menurut etika, sekarang dianggap sah- sah saja dilakukan, bahkan merasa bangga.
4.      Mengerti tentang etika bergaul, tetapi pelaksanaannya sekali- sekali saja, tidak rutin sehingga tidak mengkristalkan dalam sikap perilaku sehari- hari. Tidak ada pembiasaan maka tidak membudaya.
                          Orang- orang yang berhasil dalam karir, pada umumnya adalah mereka yang juga pandai dalam bergaul. Apalagi mereka yang menjadi pemimpin bangsa dan negara, sudah pasti mereka adalah orang- orang yang sukses dalam bergaul.

Kemampuan bergaul


Kita belajar tentang “Kemampuan Bergaul”, karena bergaul adalah kebutuhan kita. Yang dimaksud kemampuan bergaul adalah kemampuan / ketrampilan seseorang menjalin hubungan dengan orang lain baik melalui tutur kata atau komunikasi timbal balik, maupun sikap perilaku sehari-hari yang paling menyenangkan.Tujuannya agar anak-anak remaja dapat menyesuaikan diri dalam kelompok. Hal tersebut memerlukan media antara lain kelompok belajar bermain, kegiatan olahraga seni, berpetualang keagamaan dan lain-lain baik secara formal maupun tidak formal.
                          Bergaul dengan teman yang mempunya hobi dan kepentingan yang sama atau nasib yang sama akan lebih mudah terjalin, misalkan sama-sama suka olahraga, berpetualang seni atau bersama-sama ingin berhasil dalam suatu kegiatan.
                          Keberhasilan seseorang dalam bergaul juga besar pengaruhnya kepada prestasi belajar dan masa depan. Sekolah yang mampu menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler yang terorganisir, sangat membantu perkembangan pergaulan yang sehat.kegiatan remaja seperti Pramuka, kegiatan PMR, kelompok Musik atau Melukis, dan lain-lain merupakan sarana yang sangat efektif untuk memupuk pergaulan yang baik.
                          Hal itu harus dikembangkan agar bakat dan minat anak remaja tersalurkan dengan baik disamping keperluan perkembangan sosial dalam pergaulan yang lebih luas. Sebaiknya mengembangkan pergaulan bukan dengan persaingan tetapi dengan perhatian keikhlasan dan penuh tanggung jawab